Nuffnang
Sunday, June 14, 2009
Pi Sandakan Part 2
ini adalah ahli-ahli persatuan boya...hehehe
asyreen dan azie duduk di perahu...ditaman buaya sandakan
Al-Kisah...18sx???
cerita pasangan suami isteri tua...
Di suatu malam yang dingin, di dalam sebuah bilik yang sederhana
besar, diatas katil....... sepasang suami isteri yang telah lanjut
usia baru masuk tidur.
Suaminya telah mula mengantuk tapi isterinya terbangkit perasaan
ghairah malam itu....
Si isteri bersuara,
"Dulu-dulu tu..... abang selalu pegang tangan saya bila kita nak tido."
Suaminya dengan separuh sedar, menggenggam tangan isterinya, lepas tu
mula mengantuk
semula.
Beberapa ketika lepas tu, si isteri bersuara lagi,
"Kemudian tu.... abang selalu cium saya."
Si suami dengan rasa terganggu, mengangkat kepalanya dan menyentuh
bibirnya ke pipi si
isteri.
Lepas tu sambung tido balik.
Selepas beberapa saat, si isteri bersuara lagi,
"Kemudian tu.... abang selalu gigit-gigit leher saya......."
Dengan perasaan marah dan geram, si suami melontar selimutnya dan
bangun dari katil
tu.
Si isteri bertanya, "Abang nak gi mana tu?"
Dengan marah suaminya menjawab,
"Nak gi amik gigi la ni!!!"
....ceta ni saya dapat dari forum keningau..hehehe,saja nak kongsi sama
Di suatu malam yang dingin, di dalam sebuah bilik yang sederhana
besar, diatas katil....... sepasang suami isteri yang telah lanjut
usia baru masuk tidur.
Suaminya telah mula mengantuk tapi isterinya terbangkit perasaan
ghairah malam itu....
Si isteri bersuara,
"Dulu-dulu tu..... abang selalu pegang tangan saya bila kita nak tido."
Suaminya dengan separuh sedar, menggenggam tangan isterinya, lepas tu
mula mengantuk
semula.
Beberapa ketika lepas tu, si isteri bersuara lagi,
"Kemudian tu.... abang selalu cium saya."
Si suami dengan rasa terganggu, mengangkat kepalanya dan menyentuh
bibirnya ke pipi si
isteri.
Lepas tu sambung tido balik.
Selepas beberapa saat, si isteri bersuara lagi,
"Kemudian tu.... abang selalu gigit-gigit leher saya......."
Dengan perasaan marah dan geram, si suami melontar selimutnya dan
bangun dari katil
tu.
Si isteri bertanya, "Abang nak gi mana tu?"
Dengan marah suaminya menjawab,
"Nak gi amik gigi la ni!!!"
....ceta ni saya dapat dari forum keningau..hehehe,saja nak kongsi sama
Sunday, June 7, 2009
Jalan-Jalan Pi Sandakan
ni la gambar-gambar yang sempat diambil oeh mr.king time pi sandakan 18-20hb mei yg lalu...lambat post abis,bukan kamera gue jadi lambat la dapat dar tuan punyer,mr.king campur malas lagi..tambahlah berkarat..layannn
jangan diherankan..kaum suami tidak ikut sama..yg ni kaum ibu herte n anak erte yg pompuan jer yang dibawa bersama...hehehe...saja2 menyibuk ikut big bos pi meeting di ketua zon disandakan jadi menyampuklah ikut....
p/s:ada lagi,nantilah server lambat sangat ari ni....
jangan diherankan..kaum suami tidak ikut sama..yg ni kaum ibu herte n anak erte yg pompuan jer yang dibawa bersama...hehehe...saja2 menyibuk ikut big bos pi meeting di ketua zon disandakan jadi menyampuklah ikut....
p/s:ada lagi,nantilah server lambat sangat ari ni....
Dengki.........
Ada seorang lelaki yang setiap hari mengunjungi raja. Setelah bertemu raja, ia selalu berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."
Ada seseorang yang dengki melihat keakraban lelaki itu dengan raja. "Lelaki itu memiliki kedudukan yang dekat dengan raja, setiap hari ia bertemu raja," pikir si pendengki dengan perasaan kurang senang. Si pendengki kemudian menemui raja dan berkata, "Lelaki yang setiap
hari menemuimu, jika keluar dari sini selalu berbicara buruk tentang kamu. Ia juga berkata bahwa bau mulutmu busuk." Raja terdiam.
Sekeluarnya dari kerajaan, pendengki duduk di tepi jalan yang biasa dilalui oleh lelaki yang akrab dengan raja. Ketika si lelaki itu lewat dalam perjalanannya menemui raja. Ia menghadangnya, "Kemarilah, singgahlah ke rumahku."
Setelah temannya singgah ke rumahnya, si pendengki menawarkan bawang merah dan putih, dan memaksanya agar ia memakannya. Karena dipaksa, ia akhirnya mau juga memakannya untuk melegakan hati orang itu. Bau bawang merah dan putih itu tentu tidak mudah hilang.
Selesai berkunjung ke tempat si pendengki, lelaki itu sebagaimana biasa mengunjungi raja. Sewaktu berjabatan tangan dengan raja, ia menutup mulutnya agar raja tidak mencium bau mulutnya. "Rupanya benar perkataan orang itu, ia benar-benar menganggap mulutku bau," pikir raja. Sang raja kemudian memikirkan suatu rencana jahat. Lelaki itu kemudian duduk dan berkata sebagaimana biasa, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."
Setelah merasa waktu berkunjungnya sudah cukup, ia kemudian pamit kepada raja. Raja berkata, "Bawalah surat ini dan serahkanlah kepada fulan." Surat itu berisi, "Jika sampai kepadamu pembawa surat ini, maka sembelih dan kulitilah dia, kemudian isilah tubuhnya dengan jerami."
Lelaki tadi keluar membawa surat raja. Di tengah jalan ia dihadang oleh si pendengki. "Apa yang kamu bawa?" tanyanya. "Surat raja untuk fulan. Surat ini beliau tulis dengan tangannya sendiri. Biasanya beliau tidak pernah menulis surat sendiri, kecuali dalam urusan pembagian hadiah.".
"Berikanlah surat itu kepadaku, aku ini sedang butuh uang," pintanya. Ia kemudian menceritakan kesulitan hidupnya. Karena kasihan, surat itu kemudian ia serahkan kepada si pendengki. Si Pendengki menerimanya dengan senang hati.
Setelah sampai di tempat tujuan, ia menyerahkan surat itu kepada teman raja. "Masuklah ke sini, raja menyuruhku membunuhmu," kata teman raja. "Yang dimaksud bukan aku, coba tunggulah sebentar biar kujelaskan," katanya ketakutan. "Perintah raja tak bisa ditunda," kata teman raja. Ia lalu membunuh, menguliti dan mengisi tubuh si pendengki dengan jerami.
Keesokan harinya, lelaki itu datang sebagaimana biasa dan berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya." Raja heran melihatnya masih hidup. Setelah diselidiki, terbongkarlah keburukan si pendengki.
"Tidak ada sesuatu yang terjadi antara aku dengannya, hanya saja kemarin ia mengundangku kerumahnya dan memaksaku makan bawang merah dan putih. Waktu aku menemuimu kututup mulutku agar kamu tidak mencium bau tidak sedap dari mulutku. Sekeluarnya dari sini, ia menemuiku dan menanyakan titipanmu," lelaki itu kemudian menceritakan semua yang terjadi.
Mendengar jalannya cerita, tahulah raja bahwa orang itu ternyata dengki kepada sahabatnya. "Benar ucapanmu, orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."Kedengkian di hati orang itu telah membunuh dirinya sendiri. Dengki itu merusak amal Dengki memakan kebaikan seperti api memusnahkan kayu bakar.
(HR Ibnu Majah)
Kedengkian seseorang hanya akan berakibat buruk bagi orang itu sendiri.
Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul
Asyraf, Kisah dan Hikmah
Ada seseorang yang dengki melihat keakraban lelaki itu dengan raja. "Lelaki itu memiliki kedudukan yang dekat dengan raja, setiap hari ia bertemu raja," pikir si pendengki dengan perasaan kurang senang. Si pendengki kemudian menemui raja dan berkata, "Lelaki yang setiap
hari menemuimu, jika keluar dari sini selalu berbicara buruk tentang kamu. Ia juga berkata bahwa bau mulutmu busuk." Raja terdiam.
Sekeluarnya dari kerajaan, pendengki duduk di tepi jalan yang biasa dilalui oleh lelaki yang akrab dengan raja. Ketika si lelaki itu lewat dalam perjalanannya menemui raja. Ia menghadangnya, "Kemarilah, singgahlah ke rumahku."
Setelah temannya singgah ke rumahnya, si pendengki menawarkan bawang merah dan putih, dan memaksanya agar ia memakannya. Karena dipaksa, ia akhirnya mau juga memakannya untuk melegakan hati orang itu. Bau bawang merah dan putih itu tentu tidak mudah hilang.
Selesai berkunjung ke tempat si pendengki, lelaki itu sebagaimana biasa mengunjungi raja. Sewaktu berjabatan tangan dengan raja, ia menutup mulutnya agar raja tidak mencium bau mulutnya. "Rupanya benar perkataan orang itu, ia benar-benar menganggap mulutku bau," pikir raja. Sang raja kemudian memikirkan suatu rencana jahat. Lelaki itu kemudian duduk dan berkata sebagaimana biasa, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."
Setelah merasa waktu berkunjungnya sudah cukup, ia kemudian pamit kepada raja. Raja berkata, "Bawalah surat ini dan serahkanlah kepada fulan." Surat itu berisi, "Jika sampai kepadamu pembawa surat ini, maka sembelih dan kulitilah dia, kemudian isilah tubuhnya dengan jerami."
Lelaki tadi keluar membawa surat raja. Di tengah jalan ia dihadang oleh si pendengki. "Apa yang kamu bawa?" tanyanya. "Surat raja untuk fulan. Surat ini beliau tulis dengan tangannya sendiri. Biasanya beliau tidak pernah menulis surat sendiri, kecuali dalam urusan pembagian hadiah.".
"Berikanlah surat itu kepadaku, aku ini sedang butuh uang," pintanya. Ia kemudian menceritakan kesulitan hidupnya. Karena kasihan, surat itu kemudian ia serahkan kepada si pendengki. Si Pendengki menerimanya dengan senang hati.
Setelah sampai di tempat tujuan, ia menyerahkan surat itu kepada teman raja. "Masuklah ke sini, raja menyuruhku membunuhmu," kata teman raja. "Yang dimaksud bukan aku, coba tunggulah sebentar biar kujelaskan," katanya ketakutan. "Perintah raja tak bisa ditunda," kata teman raja. Ia lalu membunuh, menguliti dan mengisi tubuh si pendengki dengan jerami.
Keesokan harinya, lelaki itu datang sebagaimana biasa dan berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya." Raja heran melihatnya masih hidup. Setelah diselidiki, terbongkarlah keburukan si pendengki.
"Tidak ada sesuatu yang terjadi antara aku dengannya, hanya saja kemarin ia mengundangku kerumahnya dan memaksaku makan bawang merah dan putih. Waktu aku menemuimu kututup mulutku agar kamu tidak mencium bau tidak sedap dari mulutku. Sekeluarnya dari sini, ia menemuiku dan menanyakan titipanmu," lelaki itu kemudian menceritakan semua yang terjadi.
Mendengar jalannya cerita, tahulah raja bahwa orang itu ternyata dengki kepada sahabatnya. "Benar ucapanmu, orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."Kedengkian di hati orang itu telah membunuh dirinya sendiri. Dengki itu merusak amal Dengki memakan kebaikan seperti api memusnahkan kayu bakar.
(HR Ibnu Majah)
Kedengkian seseorang hanya akan berakibat buruk bagi orang itu sendiri.
Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul
Asyraf, Kisah dan Hikmah
Subscribe to:
Posts (Atom)